DAFTAR ISI

Pengikut

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 09 September 2012

CARA MENGHITUNG SUBNETTING IP


Ngobrol Panas - Cara Menghitung Subnetting IP Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast.
Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24, apa ini artinya? Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu? Ya, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.
Pertanyaan berikutnya adalah Subnet Mask berapa saja yang bisa digunakan untuk melakukan subnetting? Ini terjawab dengan tabel di bawah:
Subnet Mask Nilai CIDR
255.128.0.0 /9
255.192.0.0 /10
255.224.0.0 /11
255.240.0.0 /12
255.248.0.0 /13
255.252.0.0 /14
255.254.0.0 /15
255.255.0.0 /16
255.255.128.0 /17
255.255.192.0 /18
255.255.224.0 /19
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.240.0 /20
255.255.248.0 /21
255.255.252.0 /22
255.255.254.0 /23
255.255.255.0 /24
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C
Ok, sekarang mari langsung latihan saja. Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ?
Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
Penghitungan: Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:
  1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
  3. Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
  4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
  5. Subnet
    192.168.1.0
    192.168.1.64
    192.168.1.128
    192.168.1.192
    Host Pertama
    192.168.1.1
    192.168.1.65
    192.168.1.129
    192.168.1.193
    Host Terakhir
    192.168.1.62
    192.168.1.126
    192.168.1.190
    192.168.1.254
    Broadcast
    192.168.1.63
    192.168.1.127
    192.168.1.191
    192.168.1.255
Kita sudah selesaikan subnetting untuk IP address Class C. Dan kita bisa melanjutkan lagi untuk subnet mask yang lain, dengan konsep dan teknik yang sama. Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class C adalah seperti di bawah. Silakan anda coba menghitung seperti cara diatas untuk subnetmask lainnya.
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS B
Berikutnya kita akan mencoba melakukan subnetting untuk IP address class B. Pertama, subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class B adalah seperti dibawah. Sengaja saya pisahkan jadi dua, blok sebelah kiri dan kanan karena masing-masing berbeda teknik terutama untuk oktet yang “dimainkan” berdasarkan blok subnetnya. CIDR /17 sampai /24 caranya sama persis dengan subnetting Class C, hanya blok subnetnya kita masukkan langsung ke oktet ketiga, bukan seperti Class C yang “dimainkan” di oktet keempat. Sedangkan CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnet kita “mainkan” di oktet keempat, tapi setelah selesai oktet ketiga berjalan maju (coeunter) dari 0, 1, 2, 3, dst.
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.128.0 /17
255.255.192.0 /18
255.255.224.0 /19
255.255.240.0 /20
255.255.248.0 /21
255.255.252.0 /22
255.255.254.0 /23
255.255.255.0 /24
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30
Ok, kita coba dua soal untuk kedua teknik subnetting untuk Class B. Kita mulai dari yang menggunakan subnetmask dengan CIDR /17 sampai /24. Contoh network address 172.16.0.0/18.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).
Penghitungan:
  1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 = 16.382 host
  3. Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
  4. Alamat host dan broadcast yang valid?
  5. Subnet
    172.16.0.0
    172.16.64.0
    172.16.128.0
    172.16.192.0
    Host Pertama
    172.16.0.1
    172.16.64.1
    172.16.128.1
    172.16.192.1
    Host Terakhir
    172.16.63.254
    172.16.127.254
    172.16.191.254
    172.16.255.254
    Broadcast
    172.16.63.255
    172.16.127.255
    172.16.191.255
    172.16..255.255
Berikutnya kita coba satu lagi untuk Class B khususnya untuk yang menggunakan subnetmask CIDR /25 sampai /30. Contoh network address 172.16.0.0/25.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).
Penghitungan:
  1. Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 27 – 2 = 126 host
  3. Blok Subnet = 256 – 128 = 128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128)
  4. Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet
172.16.0.0 172.16.0.128 172.16.1.0 172.16.255.128
Host Pertama 172.16.0.1 172.16.0.129 172.16.1.1 172.16.255.129
Host Terakhir 172.16.0.126 172.16.0.254 172.16.1.126 172.16.255.254
Broadcast 172.16.0.127 172.16.0.255 172.16.1.127 172.16.255.255
Masih bingung juga? Ok sebelum masuk ke Class A, coba ulangi lagi dari Class C, dan baca pelan-pelan 

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS A
Kalau sudah mantab dan paham, kita lanjut ke Class A. Konsepnya semua sama saja. Perbedaannya adalah di OKTET mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4 (terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.
Kita coba latihan untuk network address 10.0.0.0/16.
Analisa: 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).
Penghitungan:
  1. Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 216 – 2 = 65534 host
  3. Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.
  4. Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet
10.0.0.0 10.1.0.0 10.254.0.0 10.255.0.0
Host Pertama 10.0.0.1 10.1.0.1 10.254.0.1 10.255.0.1
Host Terakhir 10.0.255.254 10.1.255.254 10.254.255.254 10.255.255.254
Broadcast 10.0.255.255 10.1.255.255 10.254.255.255 10.255.255.255
Mudah-mudahan sudah setelah anda membaca paragraf terakhir ini, anda sudah memahami penghitungan subnetting dengan baik. Kalaupun belum paham juga, anda ulangi terus artikel ini pelan-pelan dari atas. Untuk teknik hapalan subnetting yang lebih cepat, tunggu di artikel berikutnya ;)
Catatan: Semua penghitungan subnet diatas berasumsikan bahwa IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) dihitung secara default. Buku versi terbaru Todd Lamle dan juga CCNA setelah 2005 sudah mengakomodasi masalah IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) ini. CCNA pre-2005 tidak memasukkannya secara default (meskipun di kenyataan kita bisa mengaktifkannya dengan command ip subnet-zeroes), sehingga mungkin dalam beberapa buku tentang CCNA serta soal-soal test CNAP, anda masih menemukan rumus penghitungan Jumlah Subnet = 2x – 2
Tahap berikutnya adalah silakan download dan kerjakan soal latihan subnetting. Jangan lupa mengikuti artikel tentang Teknik Mengerjakan Soal Subnetting untuk memperkuat pemahaman anda dan meningkatkan kemampuan dalam mengerjakan soal dalam waktu terbatas.
Source Mas Rommy.

Berikut soal latihan, tentukan :
a) Alamat Subnet Mask,
b) Alamat Subnet,
c) Alamat Broadcast,
d) Jumlah Host yang dapat digunakan,
e) serta Alamat Subnet ke-3

dari alamat sebagai berikut:
1. 198.53.67.0/30
2. 202.151.37.0/26
3. 191.22.24.0/22

Saya coba berhitung-hitung seperti demikian
1. 198.53.67.0/30 –> IP class C:
Subnet Mask: /30 = 11111111.11111111.11111111.11111100 = 255.255.255.252
Menghitung Subnet:
Jumlah Subnet: 26 = 64 Subnet
Jumlah Host per Subnet: 22 – 2 = 2 host
Blok Subnet: 256 – 252 = 4, blok berikutnya: 4+4 = 8, 8+4 = 12, dst…
jadi blok Subnet: 0, 4, 8, 12, dst…
Host dan broadcast yang valid:


Maka dari perhitungan diperoleh:
  • Alamat Subnet Mask: 255.255.255.252
  • Alamat Subnet: 198.53.67.0, 198.53.67.4, 198.53.67.8, 198.53.67.12, … , 198.53.67.252
  • Alamat Broadcast: 198.53.67.3, 198.53.67.7, 198.53.67.11, 198.53.67.15 … 198.53.67.255
  • Jumlah host yang dapat digunakan: 64×2 = 128
  • Alamat Subnet ke-3: 198.53.67.8
2.202.151.37.0/26 -> IP class C
Subnet Mask: /26 = 11111111.11111111.11111111.11000000 = 255.255.255.192
Menghitung Subnet:
Jumlah Subnet: 22 = 4 Subnet
Jumlah Host per Subnet: 26 – 2 = 62 host
Blok Subnet: 256 – 192 = 64, blok berikutnya: 64+64 = 128, 128+64 = 192
Jadi blok Alamat Subnet: 0, 64, 128, 192
Host dan broadcast yang valid:

Maka dari perhitungan diperoleh:
  • Alamat Subnet Mask: 255.255.255.192
  • Alamat Subnet: 202.151.37.0, 202.151.37.64, 202.151.37.128, 202.151.37.192
  • Alamat Broadcast: 202.151.37.63, 202.151.37.127, 202.151.37.191, 202.151.37.255
  • Jumlah host yang dapat digunakan: 4×62 = 248
  • Alamat Subnet ke-3: 202.151.37.128
3.191.22.24.0/22 –> IP class B
Subnet Mask: /22 = 11111111.11111111.11111100.00000000 = 255.255.252.0
Menghitung Subnet:
Jumlah Subnet: 26 = 64 Subnet
Jumlah Host per Subnet: 22– 2 = 2 host
Jumlah Blok Subnet: 256 – 252 = 4, blok berikutnya: 4+4 = 8, 8+4 = 12, dst…
Jadi blok Alamat Subnet: 0, 4, 8, 12, 16, dst…

Alamat host yang valid:
  • Alamat Subnet Mask: 255.255.252.0
  • Alamat Subnet: 191.22.24.0, 191.22.24.4, 191.22.24.8, …, 191.22.24.252
  • Alamat Broadcast: 191.22.24.3, 191.22.24.7, 191.22.24.11, …, 191.22.24.255
  • Jumlah host yang dapat digunakan: 2×64 = 128
  • Alamat Subnet ke-3: 191.22.24.8
»»  READMORE...

Jumat, 31 Agustus 2012

Juara liga champions dipecundangi atletico






MONACO - Ambisi Chelsea mengukuhkan diri sebagai yang terbaik di daratan Eropa kandas. The Blues, julukan Chelsea gagal menjadi yang terbaik setelah ditaklukan Atletico Madrid 1-4 dalam duel antarjawara Eropa pada UEFA Super Cup di Stade Louis II, Monaco, Sabtu (1/9) dini hari WIB.


Striker Atletico, Radamel Falcao menjadi momok kegagalan Chelsea. Striker berjuluk El Tigre ini membukukan hattrick yang diciptakan di menit keenam, 19 dan 45.

Hattrick ini menjadi yang kedua diciptakan El Tigre dalam dua kali penampilannya sepanjang pekan ini. Selain itu, hattrick ke gawang Chelsea menggenapi torehan Falcao menjadi 39 gol dalam 51 caps bersama Los Rojiblancos, julukan Atletico.

“Tim telah bekerja dengan baik, tapi kami sekarang harus mulai bekerja keras untuk mempertahankan level ini. Kami mulai dengan intensitas tinggi sejak menit pertama dan kami mendapatkan hasilnya,” ujar Falcao dilansir situs resmi UEFA seusai pertandingan.

Sementara, gol pengenap keperkasaan Atletico diciptakan defender, Miranda di menit ke-60.
Sedang, gol penghibur Chelsea dilesakkan defender, Gary Cahill di menit 75. Cahill menjadi pemain Inggris pertama yang menciptakan gol di ajang UEFA Super Cup setelah Michael Owen pada tahun 2001 silam.
Trofi UEFA Super Cup kali ini merupakan yang kedua yang diukir Atletico. Title pertama diraih Los Rojiblancos pada tahun 2010 lalu.

Daftar Juara UEFA Super Cup 5 Tahun Terakhir
2008 Zenit St. Petersburg

2009 Barcelona

2010 Atletico Madrid

2011 Barcelona

2012 Atletico Madrid
»»  READMORE...

KONAMI perkenalkan debut trailer dan fitur fitur utama PES 2013



Akhirnya debut trailer game Pro Evolution Soccer 2013 yang dijanjikan oleh Konami sejak tempo hari telah muncul. Melanjutkan teaser pertama, Cristiano Ronaldo kembali muncul sembari memperkenalkan beberapa fitur yang akan hadir di game sepak bola yang masih berbentuk demo ini.




Dalam press release dari Konami dijelaskan ada tiba buah elemen baru yang menjadi inovasi Pro Evolution Soccer 2013 kali ini, yang antara lain adalah PES Full Control, Player ID dan ProActive AI.
PES Full Control, sesuai dengan namanya adalah fitur yang akan memberikan kontrol bermain yang lebih baik lagi, dan kebebasan yang lebih luas untuk mengontrol bola. Dalam fitur ini ada yang dinamakan Dynamic First Touch yang membuat berbagai gerakan menjadi lebih halus, seperti ketika menerima bola, lepas dari jebakan, memberikan umpan kepada penyerang dan berbagai gerakan lainnya.
Juga terdapat fitur Full Manual Shooting, Full Manual Passing, Full Manual One-Two untuk bermain passing satu-dua sambil bermain penuh taktik, Response Defending dan perbaikan pada kontrol Goalkeepers atau penjaga gawang.
Elemen kedua yang bernama Player ID difokuskan pada kemampuan individual dan pergerakan para pemain bola. Terbagi dua menjadi Player Individuality dan Individuality to Goalkeepers. Berbagai atribut yang dikenali, skill dan trik yang berbeda dari masing-masing pemain akan hadir. Bagaimana cara mereka berlari, membawa bola, menembakkan bola sampai gaya merayakan gol yang berhasil diciptakan. Untuk para penjaga gawang adalah bagaimana cara mereka melakukan penyelamatan dan reaksi ketika mendapatkan serangan musuh.
Elemen ketiga adalah ProActive AI yang menyatukan kontrol dengan realisme yang ada di lapangan sepak bola. Fitur-fitur yang hadir antara lain Balance of Play, Tactical Precision dan Enhanced Goalkeepers. Ketiganya hadir untuk lebih menyeimbangkan permainan, memperbaiki hal-hal yang tidak mungkin terjadi didalam sebuah pertandingan sepak bola yang sebenarnya, dan memperbaiki AI dari kiper seperti reaksi, keefektifan bermain dan cara mengirim bola ke tengah lapangan yang lebih baik.

bagi anda para gamers pecinta sepakbola tidak ada salahnya mencicipi salah satu produk kembangan KONAMI ini karena saya sendiri pun termasuk orang yang menyukai sepak bola dan tentu saja game ini sendiri.

»»  READMORE...

Kamis, 23 Agustus 2012

Smartfren Kenapa Lemot

Nah Pada Artikel Kali ini saya akan Menjelaskan Kenapa Smartfren sekarang Lemot
Nah waktu Kita membeli Smartfren Pasti ada Pertama Kali Di tawarkan Dengan Jaringan EVDO
Nah apa Itu Jaringan EVDO ?
 EVDO yaitu singkatan dari Evolution Data Optimized yaitu teknologi dari jaringan CDMA

Apakah Jaringan EVDO Bagus ?
Nah Jaringan EVDO yang mendukung jaringan CDMA Memang Bener bagus,, Tapi Bagus yg Gimana ?

Sedikit penjelasan tentang Tingkatan Kecepatan koneksi jaringan CDMA :
  1. Teknologi CDMA 1X memiliki kecepatan download maksimal 153 Kbps
  2. Teknologi EVDO Rev O kecepatan download maksimal 2.4 Mbps
  3. Teknologi EVDO Rev A memiliki kecepatan download maksimal 3.1 Mbps
     
    Nah Bicara Topik Smartfren kenapa Lemot Yaitu Jaringan EVDO Yg Tidak Mampu Menampung banyak Bandwith Yang di terima setiap hari
     Apa maksud nya bandwith  dalam Arti Mungkin Di tempat anda *Udah Ramai Yang Make Smartfren
    Jaringan EVDO Tidak Mampu Menampung Banyak Pengguna Yang Terhubung Dengan Smartfren ,, Jadi Bandwith yg Terus Menransfer Menjadi OverLoad atau Kelebihan batas ....
    Itu lah kelemahan EVDO dari pada HSPA,HSDPA,HSUPA
    EVDO tidak Mampu Menampung Terlalu banyak pengguna yang menyebabkan Smartfren sering Putus-putus Alias Lemot.
    kelebihan EVDO Jika Sepi Yah Kenceng Bener
    Jadi Berpikir dulu Sebelum membeli Modem 
»»  READMORE...

Apa Itu HSPA, HSDPA, HSUPA, dan EVDO?

Nah pada Saat Kita membeli modem sangat di anjurkan mengetahui Nama2 Diatas
Nah Teman2 Langsung Saja Ke Inti Permasahalan
Saat ini perkembangan teknologi komunikasi data sangat pesat sekali, seiring berkembangnya hal tersebut maka banyak pula muncul istilah-istilah baru yang terdengar di telinga kita. Istilah tersebut antara lain HSPA, HSDPA, HSUPA, serta EVDO.
Sebenarnya dunia komunikasi data bukanlah bidang yang saya dalami, tapi rasa penasaran saya akan hal ini membuat saya mencoba berbagi. Terlebih seminggu ini saya sibuk-sibuknya mencoba modem usb yang tepat buat koneksi FLASH yang saya daftarkan buat keluarga, mengingat terjadinya gangguan pada koneksi EVDO di pemukiman rumah saya.
HSPA (High Speed Packet Access) merupakan induknya dari HSDPA dan HSUPA. HSPA merupakan hasil pengembangan teknologi 3G gelombang pertama, Release 99 (R99). Sehingga HSPA mampu bekerja jauh lebih cepat bila dibandingkan dengan koneksi R99. Terkait jaringan CDMA, HSPA dapat disejajarkan dengan Evolution Data Optimized (EV-DO) yang merupakan perkembangan dari CDMA2000.
HSDPA adalah singkatan dari High Speed Downlink Packet Access Pebedaan antara UMTS dengan HSDPA adalah pada kecepatan yang bisa dicapai. Kalau 3G (dibaca Tri Ji) artinya mendukung kecepatan UMTS (Universal Mobile Telecommunications System ) yang hanya bisa maksimum 384kbps. Sedangkan HSDPA secara teori bisa mencapai 3.6Mbps (hampir 10 kali lipat kecepatan maksimal UMTS), HSDPA sering disebut 3,5G (teknologi tiga setengah G) untuk membedakan dari standard 3G sebelumnya.
Teknologi HSDPA memungkinkan adanya layanan video streaming, Internet akses yang cepat, dan konferensi video. HSDPA merupakan pengembangan dari jaringan W-CDMA yang sudah ada. Sebagai informasi, W-CDMA adalah nama teknologi GSM yang memungkinkan adanya teknologi 3G. Tujuan HSDPA, tak lain, adalah untuk meningkatkan kecepatan maksimal transfer data, kualitas pelayanan, dan efisiensi.
HSUPA yaitu singkatan dari High Speed Uplink Packet Access, yaitu kemampuan mengupload data dari komputer/laptop user ke internet. Contoh: kecepatan UPLOAD foto ke facebook, blog dan sebagainya.
Untuk provider yang mendukung HSDPA/HSUPA saat ini sudah banyak sekali antara lain Telkomsel Flash, 3 (Three), IM2, dan sebagainya.
EVDO yaitu singkatan dari Evolution Data Optimized yaitu teknologi dari jaringan CDMA.
Saat ini di Indonesia, EVDO terbagi 2 yaitu Rev O dan Rev A. Teknologi CDMA EVDO ini diyakini memiliki kecepatan dan tarif yang bersaing dengan GSM 3G HSDPA. Untuk teknologi EVDO sementara ini baru dapat dinikmati dengan layanan dari Fren dengan produk Mobinya dan operator SMART. Bahkan saat ini kedua provider ini telah bergabung dengan produk mereka  yang diberi nama smartFren
Sedikit penjelasan tentang Tingkatan Kecepatan koneksi jaringan CDMA :
  1. Teknologi CDMA 1X memiliki kecepatan download maksimal 153 Kbps
  2. Teknologi EVDO Rev O kecepatan download maksimal 2.4 Mbps
  3. Teknologi EVDO Rev A memiliki kecepatan download maksimal 3.1 Mbps
Untuk kualitas dan kecepatan akses internet mana yg lebih baik dari Teknologi di atas? Jawabannya RELATIF. Karena sangat bergantung pada :
  • Kepadatan pengguna pada daerah kita. Untuk faktor yang satu ini saya sudah merasakannya sendiri. User EVDO di daerah saya saat ini sudah overload yang menyebabkan gangguan bahkan koneksi terputus.
  • Tangkapan signal di tempat kita, dan ini bergantung pada BTS yang ada di lingkungan kita.
  • Lokasi kita (apakah terhalang gedung , pohon dsb)
  • Dan faktor dari operatornya itu sendiri
»»  READMORE...

Kamis, 17 Mei 2012

WINDOWS XP Mengatasi Masalah NTLDR


Mengatasi masalah NTLDR Missing di windows XP sedikit lebih mudah karena Win XP memiliki opsi repair dalam bootable installer CD nya jadi gak perlu bikin-bikin boot disket. Yang harus anda lakukan adalah
  • Set bios komputer anda supaya first boot nya adalah CD drive.
  • Masukan CD Installer Windows XP anda, Kemana??? tentu saja ke CDROM/DVDROM Drive bukan ke tempat yang lain.
  • Boot komputer anda
  • Ketika pilihan press anykey to boot from CD silahkan pijit tombol apa saja, tapi ingat tombol yang ada di keyboard ya bukan tombol kamera digital anda apalagi tombol HP.
  • Setelah masuk ke setup menu, nanti ada pilihan untuk tekan R untuk repair, anda tekan huruf R di keyboard anda untuk masuk ke Repair command line.
  • Ketika masuk tunggu sebentar jangan langsung enter kecuali kalau anda ingin reboot :P
  • Apabila ditanyakan system mana yang mau anda perbaiki biasanya ada pilihan nomor 1 C:\Windows seperti itu pilih 1 dan enter.
  • Nanti anda akan ditanyakan password Administrator komputer anda silahkan di isi dan enter
  • Setelah berhasil login silahkan copy NTLDR dan NTDETECT.COM dari CD installer anda. Sebelumnya pastikan dulu apa nama drive CD/DVD anda. Saya contohkan disini bernama E:
copy e:\i386\ntldr c:\
copy e:\i386\ntdetect.com c:\
  • Apabila sudah selesai silahkan keluar dari editor dan restart komputer anda
  • Jangan lupa untuk set boot order anda menjadi Harddisk pertama.
  • Selesai.
»»  READMORE...

My Twitter

My Facebook.com

My Facebook.com
Fb Reza Partama

Follow With Facebook

Daftar ISI



By ViKrY'X MadZ

Daftar Pengunjung

Jam

 

Jumlah Negara Pengunjung

free counters

Welcome In Blogging Is My Life

Thanks TO Dodi Anggara

Untuk Lebih Deket Hubungan Kita , langsung Aja lain Untuk Lebih Mengetahui Perkembangan BLOG

Tutorial Blog

Untuk membuatnya Silahkan : Klik Disini

Member Login

Lost your password?

Not a member yet? Sign Up!